Sabtu, 17 Desember 2016

siapkah K13 diterapkan?




SIAPKAH K13 DITERAPKAN?

            Menurut saya perubahan kurikulum  2013 yang terjadi di Indonesia ini begitu cepat, karena apa? Dilihat dari kesiapannya pun masih kurang, contohnya saja harus ada revisi ketika K13 itu sudah diterapkan sehingga harus kembali pada KTSP, bahkan saat K13 diterapkan pelaksanaan UN masih menggunakan KTSP, K13 berubah lagi jadi KTSP membingungkan bukan? Dari cepatnya penerapan K13 tersebut bisa menimbulkan masalah-masalah lain yang menyangkut suksesnya pendidikan di Indonesia. Jika membicarakan kesuksesan pendidikan di Indonesia, memang begitu hal yang sangat luar biasa, karena masih banyak yang harus diperbaiki dalam pendidikannya itu sendiri terutama pada SD, karena sekolah dasar merupakan pendidikan yang paling utama, jika pada pendidikan di SD tersebut salah kaprah, maka seterusnya akan mengalami kesalah kaprahan tersebut.
            Berdasarkan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Anies Baswedan, nomor 60 tahun 2014 tanggal 11 Desember 2014, pelaksanaan Kurikulum 2013 dihentikan dan sekolah-sekolah untuk sementara kembali menggunakan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan, kecuali bagi satuan pendidikan dasar dan menengah yang sudah melaksanakannya selama 3 (tiga) semester, satuan pendidikan usia dini, dan satuan pendidikan khusus. Penghentian tersebut bersifat sementara, paling lama sampai tahun pelajaran 2019/2020. Jadi, penerapan kurikulum 2013 belum begitu siap sehingga mengharuskan kembalinya ke kurikulum sebelumnya.
            Kurikulum itu hanya akan menjadi benda mati saja jika yang mengelola tidak sesuai dalam pelaksanaaanya. Lalu untuk apa dilakukannya perubahan kurikulum jika kesiapannya saja belum matang?Contohnya saja pada sekolah-sekolah yang pedalaman, apakah kepala sekolah dan pendidik sudah memahami K13? Apakah sekolah tersebut sudah menerapkan K13 dengan sesuai prosedurnya? Menurut saya tidak, karena di Indonesia begitu banyak sekolah  terutama SD. Lalu apa yang dilakukan SD pedalaman atau perkampungan yang tertinggal lakukan? Mereka tau kalau sudah ditetapkannya K13, tapi itu hanya sebuah  sekedar perintah dan dilaksanakan, sehingga yang mereka lakukan adalah mengajar seperti biasanya, hal tersebut dilakukan di sekolah yang pernah saya observasi. Yah kurangnya sosialisi juga SDMnya menjadi alasan dalam masalah tersebut. Memang, sosialisasi seperti seminar atau work shop sudah diterapkan untuk guru-guru, tapi apakah untuk semua pendidik? Sepertinya tidak, pendidik tersebut hanya perwakilan dari setiap sekolah saja dan kurangnya akses untuk pendidik yang berada di sekolah pedalaman. Lalu kurangnya pendidik disekolah sekolah yang berada di daerah terpencil/ pedalaman, karena kurangnya pendidik tersebut bisa saja sekolah mnerima siapapun yang ingin mengajar disekolahnya tanpa memandang latar belakang sekolah seseorang tersebut.
            Mengenai masalah pendidik, dalam perubahan KTSP menjadi K13 masih terdapat guru yang belum siap akan perubahan tersebut. Perubahan tersebut bisa dikatakan mendadak untuk guru-guru yang belum siap dengan menggunakan K13 tersebut. Apa yang bisa mereka lakukan? Mereka hanya bisa menerima apa yang sudah ditetapkan oleh dinas pendididikan, mau itu siap ataupun tidak. Alhasil karena kurangnya kesiapan tersebut bisa membuat pembelajaran kurang efektif, guru tidak begitu memahami kurikulum 2013 itu seperti apa, guru melaksanakan K13 itu dengan semampunya tanpa adanya perubahan. Kenapa pembelajaran yang dilakukan guru harus berubah? Karena yang saya lihat, pembelajaran yang dilakukan pendidik banyaknya menggunakan metode ceramah, tetapi pada K13 ini bukan teacher center melainkan student center, maka sepintarnya pendidik tersebut dalam melaksanakan pembelajaran yang berbasis student center yang menuntut siswa yang lebih aktif. Tapi, meskipun siswa yang lebih aktif, guru harus tetap menjadi fasilitator juga terus berada dikelas agar tidak adanya kesalahan pemikiran pada siswa dikelas.
            Konsep K13 sangatlah bagus untuk mencapai tujuan pendidikan. Dengan mengutamakan pendidikan karakter diharapkan memang peserta didik memiliki karakter sesuai dengan K13. Memang zaman modern saat ini, siswa terutama siswa SD memiliki sikap yang kurang baik. Siswa SD tersebut melakukan hal yang negatif atau tidak sesuai dengan nilai dan norma dalam masyarakat karena melihat sesuatu yang seharusnya bukan menjadi tontonan seusianya. Bahkan sekarang, siswa SD bisa dengan mudah menggunakan HP dengan internet yang diaksesnya. Dan dalam pembelajaran K13 menggunakan student center, maka siswa lebih aktif dalam pelaksaan pembelajaran. Tapi pada guru yang berada di sekolah pedalaman, apakah guru tersebut mengetahui bagaimana cara dalam mengajarkan pembelajaran dengan student center tersebut. Bisa saja mereka hanya tahu tapi tidak memahami student center itu seperti apa dan bagaimana guru tersebut melakukan pembelajarannya. Pembelajaran K13 berdasarkan atas tematik, kini didalam pembelajarannya dengan satu tema yang menyatukan beberapa mata pelajaran. Maka, karena pembelajarannya berdasarkan tematik, guru harus memahami bagaimana mengajarkan pelajaran tersebut kepada siswa agar dapat dengan mudah dipahami. Pembelajaran tematik memang lebih efisien, karena dari beberapa mata pelajaran disatukan menjadi satu tema, tapi menurut saya pelajaran berdasarkan tematik sangat membingungkan, karena siswa tidak difokuskan pada satu pelajaran, jadi menurut saya pembelajaran tematik membuat siswa terbagi bagi fokusnya pada satu tema tersebut. pembelajaran tematik akan terlaksana dengan baik apabila pendidiknya dapat menggunakan metode pembelajaran yang sesuai dengan tema tersebut.
            Solusinya, ketika akan diberlakukannya kurikulum yang baru, rencanakan dengan matang, persiapkan dengan baik dilihat dari semua sisi, jangan terburu-buru dalam menerapkannya, karena sesuatu yang terburu-buru juga tidak baik. Ketika menyusun konsep kurikulum tentunya banyak yang perlu diperhatikan dalam penyusunannya, akan berdampak seperti apa nantinya, apakah ada yang merasa keberatan dengan hal tersebut, itu merupakan salah satu contoh hal yang menurut saya perlu diperhatikan. Suatu konsep dan penetapan kurikulum yang baru adalah harus keputusan bersama atas diadakannya musyawarah untuk mencapai mufakat. Karena K13 sudah diterapkan pada pendidikan di Indonesia maka solusinya, K13 lebih disosialisasikan lagi, bisa dengan diadakannya seminar, workshop, pelatihan, agar semua baik pendidik maupun masyarakat paham akan K13 itu sendiri seperti apa, dan tidak adanya kesalah pahaman dalam hal tersebut.  
            Memang pada perubahan kurikulum guru siap tidak siap yah harus siap, maka dari itu sebaiknya sebelum diterapkannya K13 guru dipersiapkan terlebih dahulu agar memahami K13nya. Guru yang dipersiapkan tersebut tidak hanya guru sebagai sampel saja, melainkan para pendidik yang akan mengajarkan kepada peserta didiknya dengan menggunakan Kurikulum 2013 tersebut. Maka, harus adanya pemerataan sosialisasasi untuk para pendidik yang berada di sekolah kota maupun sekolah yang berada dikabupaten hingga pelosok negeri. Kenapa hal ini harus dilakukan? Karena agar semua dapat memahami, semua rata memiliki kesempatan untuk ikut menyukseskan pendidikan dengan K13 ini. Pemahaman pada guru di sekolah pelosok begitu penting, mereka akan diam saja dan tetap sepertiitu jika tidak adanya sosialisasi yang membuat guru melakukan perubahan itu sendiri. Sosialisasi itu ternyata penting. Bahkan guru sering diikut sertakan dalam work shop, itu lah kesempatan guru untuk bisa meningkatkan kompetensinya. Jika sosialisasi seperti seminar, work shop di berlakukan dengan rata pada seluruh pendidik, maka seluruh pendidik akan berkompeten dan melaksanakan pembelajaran sesuai dengan K13. Kesiapan guru itu penting karena menurut saya guru lah yang menjadi hal utama dalam memajukan pendidikan Indonesia. Jika gurunya saja tidak berkompeten, jika gurunya saja melaksanakan pembelajaran dengan seadanya, jika gurunya berpikiran yang penting hadir lalu ngasih tugas aja, apa yang akan terjadi pada pendidikan Indonesia?maka dari itu, sosialisasi yang dilakukan harus merata pada seluruh pendidik di Indonesia ini. Selain adanya sosialisasi, pemikiran guru juga perlu dirubah. Para pendidik di Indonesia terutama pada SD harus dapat memiliki pemikiran untuk memajukan pendidikan pada anak, bukan hanya memiliki pemikiran yang penting tugas saya terlaksana. Tujuan pendidikan K13 harus sejalan dengan tujuan pendidik dalam melaksanakan tugasnya.
            SDM memang begitu sangat dibutuhkan dalam proses pembelajaran, terutama pada SD. SD pedalaman membutuhkan SDM yang berkualitas untuk dijadikan sebagai pendidik. Pemerintah harus lebih memperhatikan sekolah-sekolah yang berada di pedalaman tersebut, karena kurangnya perhatian dari pemerintah membuat sekolah kekurangan SDM. Kekurangan SDM itu bisa diatasi dengan adanya SDM yang berkualitas tentunya. Maka dari itu, pemerintah memang sudah memberikan beasiswa untuk kuliah, itu berarti lebih disosialisasikan lagi kepada para penduduk setempat karena dikhawatirkan mereka tidak mengetahui hal tersebut. jika sekolah sudah menerima seeseorang sebagai guru tapi dilihat dari pendidikannya tidak layak, maka sekolah harus memberikan kesempatan banyak kepada guru tersebut untuk mengikuti pelatihan-pelatihan yang dilaksanakan.
            Selain kesiapan guru, pemahaman mengenai cara pembelajaran dengan K13 juga perlu dipahami oleh pendidik. Dalam K13 dengan berbasis karakter, maka guru memberikan pemahaman seperti apa karakter yang sesuai dengan K13 itu. Dalam pembelajaran K13 menggunakan pembelajaran tematik, maka guru dituntut untuk kreatif. Kreatifitas dalam K13 ini sangat menunjang dalam pembelajaran, maka dari itu guru harus sekreatif mungkin dengan menggunakan apa yang ada untuk dijadikan media pembelajarannya. Dalam pembelajaran K13 guru tidak hanya menggunakan satu metode saja, mengapa? Karena pembelajaran K13 berdasarkan tematik, metode dalam pembelajarannya pun harus seesuai dengan tema yang akan dipelajari. Hal ini dilakukan karena semua metode pembelajaran berbeda, maka guru harus bisa menyesuaikan  dengan pembelajarannya. Agar guru dapat menguasai pembelajaran seperti apa yang sesuai dengan K13, maka salah satunya diadakannya pelatihan untuk para pendidik di Indonesia tanpa terkecuali. Pelatihan ini tentunya bertujuan untuk meningkatkan kompetensi pendidik dalam melaksanakan pembelajaran yang sesuai dengan K13. Pada pelatihaan itu sendiri guru harus dilatih dalam penyusunan RPP yang benar itu seperti apa, bagaimana cara menerapkan model dan metode yang tepat untuk melaksanakan pembelajaran K13. Pada pelatihan itulah menjadi kesempatan untuk meningkatkan kompetenssi pada guru terutama pada guru SD yang akan menjadi sebuah perubahan dalam pendidikan yang lebih baik.Jadilah guru yang profesional dengan memiliki kompetensi pedagogik. Aspek kompetensi pedagogik tersebut yaitu:
  1. Memahami peserta didik secara mendalam
  2. Merancang pembelajaran
  3. Melaksanakan pembelajaran
  4. Merancang dan melaksanakan evaluasi pembelajaran
  5. Mengembangkan peserta didik
            Dengan perubahan kurikulum yang terjadi di Indonesia, semoga itu merupakan keputusan yang tepaat dan pendidikan Indonesia lebih maju lagi. Jika zaman semakin modern, perkembangan teknologi semakin maju, lalu pendidikan di IndonesiA kembali merubah kurikulumnya, yang saya harapkan adalah semua dipersiapakan dengan sangaat matang, diMmusyawarahkan dengan benar-benar adil, tidak memberatkan siapapun. Yah intinya, harus disiapkan dengan matang, jangan buru-buru untuk menerapkan kurikulumnya. Tapi menurut saya, sebaiknya kurikulum di Indonesia tidak perlu dirubah, lebih baik para pendidik, SDMnya dipersiapkan agar berkualitas. Bisa dengan menggunakan kurikulum yang ada, dengan lebih dikembangkan lagi kompetensi yang dimiliki gurunya. Dengan pelatihan bisa mengembangkan kompetensi guru tersebut. guru yang berkompeten akan menciptakan siswa yang berkompeten juga tentunya, maka disini yang menjadi peran utama dalam pendidikan di Indonesia menurut saya adalah pendidiknya. Maka dari itu mari kita bersama-sama membantu untuk memajukan pendidikan Indonesia dan ikut menyukseskan kurikulum 2013.








Tidak ada komentar:

Posting Komentar