Sabtu, 17 Desember 2016

kebenaran mitos duduk di depan pintu


“Jangan duduk di depan pintu, nanti susah dapat jodoh!”
“Jangan berdiri di depan pintu, nanti rezeki jadi seret!”
Mungkin kalimat itu sudah sangat sering kita dengar khususnya untuk orang yang masih berstatus lajang. Disini saya akan membagikan pengetahuan mengenai “apakah benar jika kita duduk di depan pintu nanti susah cari jodoh?” dan “apa benar jika kita berdiri di depan pintu rezeki jadi seret?”
Pada umumnya mitos menceritakan terjadinya alam semesta , dunia dan para makhluk penghuninya, bentuk topografi, kisah para makhluk supranatural, dan sebagainya. Mitos dapat timbul sebagai catatan peristiwa sejarah yang terlalu dilebih-lebihkan, sebagai  personifikasi bagi fenomena alam, atau sebagai suatu penjelasan tentang ritual. Mereka disebarkan untuk menyampaikan pengalaman religius atau ideal, untuk membentuk model sifat-sifat tertentu, dan sebagai bahan  ajaran dalam suatu komunitas.
Disini ada mitos tentang Jangan duduk di depan pintu, nanti susah dapat jodoh dan Jangan berdiri di depan pintu, nanti rezeki jadi seret, itu adalah sebuah ungkapan mitos orang-orang dahulu kepada lajang yang suka duduk di pintu, menghalangi orang lewat. Banyak orang yang bilang orang yang duduk di depan pintu jauh jodoh agar orang yang suka di pintu tidak menghalangi jalan. Sebab selintas, tak ada hubungannya antara duduk atau berdiri di depan pintu dengan jodoh atau rezeki. Jadi kalimat tersebut mungkin bisa dibilang mengada-ada. Tapi jika mau berpikir sedikit lebih dalam, mungkin antara berdiri di depan pintu memiliki kaitan dengan jodoh atau rezeki. Mungkin kalimat tersebut terlahir dari penglaman hidup yang dilalui oleh para orang-orang tua di jaman dahulu. Mungkin pada saat itu ada seseorang yang memiliki kebiasaan duduk atau berdiri di depan pintu yang kemudian kesulitan dalam mendapatkan jodoh atau seret dalam mencari rezeki. Dari mulut ke mulut, pengalaman tersebut menyebar lintas orang, kampung, bahkan lintas zaman. mungkin  dengan pemikiran yang masih dangkal, kalimat tersebut ada benarnya. Namun tidak sepakat jika kalimat tersebut dijadikan sandaran atau acuan. Ada sebuah kalimat yang jauh lebih tepat untuk dijadikan dasar. Berikut adalah kalimatnya :
“Barang siapa yang mempermudah kesulitan orang lain, maka Allah ta’ala akan mempermudah urusannya di dunia dan akhirat.” (HR. Muslim).
Duduk di depan pintu adalah perbuatan yang bisa menyulitkan orang lain yang akan masuk dan keluar melalui pintu tersebut. Begitu juga halnya dengan duduk-duduk di anak tangga di mana tangga tersebut dijadikan tempat lalu-lalang banyak orang. Jika makna hadits tersebut dilihat dari sisi lain, maka bisa dikatakan jika seseorang mempersulit orang lain, maka Allah akan mempersulit urusannya di dunia dan akhirat.
Namanya juga mitos, mau percaya atau tidak, sebenarnya semua itu kembali kepada diri sendiri. Tetapi, seringkali orang justru terbius kata mitos, dan menganggapnya sebagai sebuah misteri yang makin lama makin bikin penasaran. Padahal, jika dipikir dengan logika hal-hal yang disebut mitos itu ada penjelasannya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar