Rabu, 07 Desember 2016

Pengaruh Sinetron terhadap Perilaku Anak



Menonton Tv merupakan hal yang menarik bagi anak SD, anak tersebut mengkonsumsi sinetron yang belum layak untuk ditonton seusianya. Dirumahnya terdapat televisi sehingga memudahkan anak tersebut untuk menonton TV dan menonton tayangan yang mereka sukai. Tayangan yang mereka sukai adalah sinetron, tapi sayangnya sinetron yang mereka tonton tidak memberi pendidikan kepada anak tersebut, karena  sinetron yang ditontonnya adalah sinetron yang banyak mengangkat kisah percintaan dan menayangkan gaya pacaran, selain itu banyak memperlihatkan adegan perkelahian antar geng.
Perubahan perilaku juga tampak terlihat pada anak tersebut, anak tersebut jadi lebih menyukai menonton tv dibandingkan membaca buku, itu dapat memberikan dampak negatif pada anak  karena anak akan menjadi malas belajar. Selain itu, hormon anak akan meningkat sehingga anak  tumbuh menjadi lebih dewasa dan mengikuti gaya idolanya, baik itu dalam berpakaian maupun sikap dan gaya bicaranya. Seperti kata “cocok” yang menjadi ciri khas salah satu tokoh dalam sinetron yang kini diikuti oleh anak tersebut. Bahkan saat ditanya tokoh pada sinetron yang disukainya, anak tersebut dapat menjawabnya. Bahkan, bukan hanya tokohnya saja melainkan lagu dalam sinetron tersebut juga diketahuinya. Kekerasan yang ditampilkan pada sinetron juga dapat memberikan perilaku negatif pada anak, karena anak SD yang usianya masih dibawah umur belum dapat mengambil sesuatu hal baik dan buruk dari apa yang ditontonnya, anak akan cenderung mengikuti apa yang dilihatnya.

Penyebab Timbulnya Kebiasaan Menonton TV

1. Faktor Internal
Ada pada diri anak itu sendiri, ketika bosan dirumah anak akan cenderung memilih untuk menonton tv dan mencari tayangan televisi yang menarik. Ketika anak menonton sinetron akan timbul rasa penasaran mengenai tokoh ataupun cerita yang ada di dalamnya. Kemudian alasan iseng sebagai penyebab timbulnya kebiasaan juga sering digunakan. Anak-anak pada awalnya hanya ingin mencoba hal baru yang belum pernah mereka coba sebelumnya, dalam hal ini menonton televisi.
2.  Faktor Eksternal
Faktor yang berasal dari luar atau eksternal juga berpengaruh dalam pembentukan kebiasaan. faktor eksternal yang cukup berpengaruh diantaranya adalah kebiasaan orang tua, teman, waktu luang dan acara televisi yang ditayangkan.
Kebiasaan menonton televisi pada orang tua dapat membuat anak juga ikut menonton televisi Faktor teman dapat mempengaruhi anak untuk menonton televisi dengan mensugestikan acara-acara yang menurut teman tersebut tergolong acara yang menarik. Untuk anak SD mereka juga masih sering saling mengajak satu sama lain untuk menonton televisi bersama-sama sepulang sekolah. Apabila ada waktu luang, anak cenderung mencari kegiatan yang bisa dia lakukan dan saat melihat ada acara televisi yang menarik maka ia langsung memilih menghabiskan waktu dengan menonton televisi.


 Peranan Orang Tua Dalam Mengatasi Pengaruh Negatif Menonton TV

            Pendidikan keluarga sebagai dasar pembentukan kepribadian anak. Peranan ayah dan ibu sangat menentukan bagi faktor perkembangan kepribadian anak terutama pada perilaku anak tersebut. Orang tua mempunyai peranan yang sangat penting, Setiap orang tua mempunyai tanggung jawab untuk selalu mengawasi anaknya dan memperhatikan perkembangannnya. Oleh sebab itu hal-hal sekecil apapun harus bisa diantisipasi oleh setiap orang tua mengenai dampak negatif yang akan ditimbulkan. Beberapa hal yang dapat dilakukan orang tua adalah:
1.   Memilih acara yang sesuai dengan usia anak.
Pilihlah acara televisi yang sesuai, jangan biarkan anak mengkonsumsi sinetron yang mengangkat kisah percintaan, kekerasaan, pornografi.
2.   Mendampingi anak menonton TV.
Saat anak menonton tv sebaiknya orang tua mendampingi anaknya, tujuannya adalah agar acara televisi yang ditonton anak dapat terkontrol dengan baik dan orang tua bisa memperhatikan acara yang layak atau tidak untuk ditonton. Sehingga anak selalu berada dalam pengawasan orang tua.
4. Mengajak anak keluar rumah untuk menikmati alam dan lingkungan
Mengajak anak refreshing pergi keluar rumah merupakan salah satu cara untuk menghilangkan kejenuhan pada anak jika sedang berada dirumah, jadi anak tidak sering menonton televisi dengan acara yang bisa meracuni pikiran anak. Mengajak  anak mengenal lingkungan sekitar. Dengan itu anak bisa belajar dari lingkungan dan bersosialisasi dengan baik.
5. Memperbanyak membaca buku dan meletakkan buku ditempat yang mudah dijangkau anak-anak.
Kegiatan ini sangat positif bagi anak-anak, karena dengan membaca buku anak akan  mendapatkan pengetahuan yang positif yang sangat bermanfaat untuk perkembangannya. Anak menjadi cerdas dengan membaca buku daripada menonton acara televisi yang tidak layak ditonton.  Hal ini merupakan alternatif lain yang membuat anak lupa dengan seringnya menonton televisi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar