Menonton Tv merupakan hal yang menarik bagi anak SD, anak
tersebut mengkonsumsi sinetron yang belum layak untuk ditonton seusianya.
Dirumahnya terdapat televisi sehingga memudahkan anak tersebut untuk menonton
TV dan menonton tayangan yang mereka sukai. Tayangan yang mereka sukai adalah
sinetron, tapi sayangnya sinetron yang mereka tonton tidak memberi pendidikan
kepada anak tersebut, karena sinetron
yang ditontonnya adalah sinetron yang banyak mengangkat kisah percintaan dan
menayangkan gaya pacaran, selain itu banyak memperlihatkan adegan perkelahian
antar geng.
Perubahan
perilaku juga tampak terlihat pada anak tersebut, anak tersebut jadi lebih
menyukai menonton tv dibandingkan membaca buku, itu dapat memberikan dampak
negatif pada anak karena anak akan
menjadi malas belajar. Selain itu, hormon anak akan meningkat sehingga anak tumbuh menjadi lebih dewasa dan mengikuti gaya
idolanya, baik itu dalam berpakaian maupun sikap dan gaya bicaranya. Seperti
kata “cocok” yang menjadi ciri khas salah satu tokoh dalam sinetron yang kini
diikuti oleh anak tersebut. Bahkan saat ditanya tokoh pada sinetron yang
disukainya, anak tersebut dapat menjawabnya. Bahkan, bukan hanya tokohnya saja
melainkan lagu dalam sinetron tersebut juga diketahuinya. Kekerasan yang ditampilkan
pada sinetron juga dapat memberikan perilaku negatif pada anak, karena anak SD
yang usianya masih dibawah umur belum dapat mengambil sesuatu hal baik dan
buruk dari apa yang ditontonnya, anak akan cenderung mengikuti apa yang
dilihatnya.
Penyebab Timbulnya Kebiasaan Menonton TV
1. Faktor Internal
Ada pada diri anak itu sendiri, ketika bosan dirumah anak akan cenderung
memilih untuk menonton tv dan mencari tayangan televisi yang menarik. Ketika anak
menonton sinetron akan timbul rasa penasaran mengenai tokoh ataupun cerita yang
ada di dalamnya. Kemudian alasan iseng sebagai penyebab timbulnya kebiasaan
juga sering digunakan. Anak-anak pada awalnya hanya ingin mencoba hal baru yang
belum pernah mereka coba sebelumnya, dalam hal ini menonton televisi.
2. Faktor Eksternal
Faktor yang
berasal dari luar atau eksternal juga berpengaruh dalam pembentukan kebiasaan.
faktor eksternal yang cukup berpengaruh diantaranya adalah kebiasaan orang tua,
teman, waktu luang dan acara televisi yang ditayangkan.
Kebiasaan menonton televisi pada orang tua dapat
membuat anak juga ikut menonton televisi Faktor teman dapat mempengaruhi anak
untuk menonton televisi dengan mensugestikan acara-acara yang menurut teman
tersebut tergolong acara yang menarik. Untuk anak SD mereka juga masih sering
saling mengajak satu sama lain untuk menonton televisi bersama-sama sepulang
sekolah. Apabila ada waktu luang, anak cenderung mencari kegiatan yang bisa dia
lakukan dan saat melihat ada acara televisi yang menarik maka ia langsung
memilih menghabiskan waktu dengan menonton televisi.
Peranan Orang Tua Dalam Mengatasi Pengaruh
Negatif Menonton TV
Pendidikan
keluarga sebagai dasar pembentukan kepribadian anak. Peranan ayah dan ibu
sangat menentukan bagi faktor perkembangan kepribadian anak terutama pada
perilaku anak tersebut. Orang tua mempunyai peranan yang sangat penting, Setiap
orang tua mempunyai tanggung jawab untuk selalu mengawasi anaknya dan
memperhatikan perkembangannnya. Oleh sebab itu hal-hal sekecil apapun harus
bisa diantisipasi oleh setiap orang tua mengenai dampak negatif yang akan
ditimbulkan. Beberapa hal yang dapat dilakukan orang tua adalah:
1. Memilih acara
yang sesuai dengan usia anak.
Pilihlah acara televisi yang
sesuai, jangan biarkan anak mengkonsumsi sinetron yang mengangkat kisah
percintaan, kekerasaan, pornografi.
2. Mendampingi anak
menonton TV.
Saat anak menonton tv sebaiknya
orang tua mendampingi anaknya, tujuannya adalah agar acara televisi yang
ditonton anak dapat terkontrol dengan baik dan orang tua bisa memperhatikan
acara yang layak atau tidak untuk ditonton. Sehingga anak selalu berada dalam
pengawasan orang tua.
4. Mengajak anak keluar rumah
untuk menikmati alam dan lingkungan
Mengajak anak refreshing pergi keluar rumah
merupakan salah satu cara untuk menghilangkan kejenuhan pada anak
jika sedang berada dirumah, jadi anak tidak sering menonton televisi dengan
acara yang bisa meracuni pikiran anak. Mengajak anak mengenal lingkungan
sekitar. Dengan itu anak bisa belajar dari lingkungan dan bersosialisasi dengan
baik.
5. Memperbanyak membaca buku dan
meletakkan buku ditempat yang mudah dijangkau anak-anak.
Kegiatan ini sangat positif bagi
anak-anak, karena dengan membaca buku anak akan mendapatkan pengetahuan yang positif yang
sangat bermanfaat untuk perkembangannya. Anak menjadi cerdas dengan membaca
buku daripada menonton acara televisi yang tidak layak ditonton. Hal ini
merupakan alternatif lain yang membuat anak lupa dengan seringnya menonton
televisi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar