Sebagai hasil dari proses pendidikan
pada intinya adalah menjadikan individu manusia dewasa yang mempunyai kemampuan
berpikir dan ketrampilan sebagai skiil dan memiliki kepribadian berakhlak
mulia, sesuai nilai ajaran agama hal ini akan menjadikan manusia dalam
kesempurnaan dalam kehidupannya, dan membuat manusia yang terbaik diantaranya
karena senantiasa akan memberikan kontribusi yang berguna dan bermanfaat
terhadap lainnya sepanjang hidupnya.
Pada awal yang perlu kita perhatikan
dalam hal pendidikan adalah peserta didik sebagai manusia. sebagaimana manusia
itu adalah makhluk yang paling sempurna yang memiliki potensi kefitrahan dan
setiap diri manusia itu telah memiliki potensi kebenaran, kecerdasan
intelektual dalam kepribadian secara menyeluruh sehingga peserta didik itu
perlu digali melalui pendidikan dalam pengenalan terhadap tuhannya, untuk itu dalam
pendidikan perlunya pengetahuan tentang pendidikan Agama sebagai pondasi yang
sangat dasar dimana ia perpijak disamping itu perlu adanya lingkungan yang
sangat mendukung berbagai sarana dan prasarana yang terkait dan didukung
peralatan yang sesuai dengan kondisi yang ada juga dengan system kurikulum
pendidikan aspiratif yang dibutuhkan sesuai kebutuhan masyarakat.
Adanya upaya terus menerus yang
dilakukan oleh kedua orang tua ,masyarakat dan pemerintah untuk memberikan
stimulus agar anak peserta didik menjadi tumbuh sesuai dengan perkembangan
jiwanya jangan sampai terputus di tengah jalan sehingga dalam hal ini perlunya
keterlibatan diantara orang tua, masyarakat dan pemerintah untuk terus
melakukan terobosan–terobosan dengan berbagai alternative, misalanya memberikan
sumbangan pendidikan, memberikan bea siswa,memberikan dana bos atau menyiapkan
pendidikan gratis dengan anggaran pendidikan yang ideal yaitu 20 %.
Peserta didik dalam perkembangan
jiwanya akan mengalami proses tumbuh untuk mencari jati dirinya sesuai dengan
proses pendidikan yang mereka miliki untuk mencapai kedewasaaanya sehingga ia
akan tumbuh sesuai perkembangan kepribadiannya.pada masa ini akan muncul
berbagai macam hambatan dan tantangan yang tidak akan menuntut kemungkinan
datang dari dalam dirinya atau dari luar lingkungan yang dapat mengakibatkan
ketidakstabilan atau mengalami keguncangan yang terjadi.pada masa –masa ini
mereka akan menunjukan sifat-sifat kemandiriannya sebagai sifat egoistisnya,
maka ia akan melakukan tindakan-tindakan tanpa mempertimbangkan akal pemikiran
yang yang seimbang. Perlunya pro aktif dari kedua orang tua, masyarakat dan
pemerintah untuk mengantipasi dan memproteksi terhadap perkembangan jiwa
peserta didik dengan melakukan penyuluhan tentang agama, penyuluhan obat-obat
terlarang, penyuluhan tentang akibat hubungan bebas, mencegah terhadap
peredaran kaset vcd porno di kalangan masyarakat secara umum, dari aparat
pemerintah yang berkompeten agar selalu merazia anak peserta didik yang berada
di tempat tempat umum dalam waktu belajar mencegah keterlibatan peserta didik
terlibat tawuran dengan peserta didik lainnya.sebagai penyuluhan-penyuluhan itu
dijadikan sebagai pembentukan kepribadian yang memiliki rasa tanggungjawab
untuk dirinya sendiri sebagai bagian dari proses pembentukan perkembangan
jiwanya.
Diharapkan Pendidikan yang terbentuk
pada masyarakat adalah yang memberikan dan mampu menyiapkan peserta didik yang
tumbuh dengan sehat dan memliliki kemampuan dan ketrampilan yang pada waktu
kapan sajah mereka akan memberikan manfaat khususnya pada dirinya , keluarga
dan masyarakat pada umumnya.
Jadi yang dapat saya simpulkan pendidikan yang bermanfaat dapat memiliki kemampuan
berpikir dan ketrampilan sebagai skiil dan memiliki kepribadian berakhlak
mulia, sesuai nilai ajaran agama.
Ihsan. H. Hamdani, H. Ahmad Fuad Ihsan, Filsaft Pendidikan Islam, CV. Pustaka Setia,Bandung: 1998
Tidak ada komentar:
Posting Komentar