Adapun faktor yang membentuk anak mulai mengenal dan
mendalami agama tak terlepas dari faktor-faktor berikut yaitu :
a.
Faktor intern (bawaan)
Di masyarakat yang masih primitif muncul kepercayaan
terhadap roh-roh gaib yang dapat memberikan kebaikan atau bahkan malapetaka.
Agar roh-roh itu tidak berperilaku jahat, maka mereka berusaha untuk
mendekatinya melalui saji-sajian (bahasa sunda = sasajen ) yang di persembahkan
kepada roh roh tersebut. Bahkan di kalangan modern pun masih ada yang mempunyai
kepercayaan kepad hal-hal yang sifatnya tahayul tersebut. Kenyataan di atas
membuktikan bahwa manusia itu memiliki fitrah untuk mempercayai suatu zat yang
mempunyai kekuatan baik memberikan sesuatu yang bermanfaat maupun yang
madharat.
Dalam perkembangannya, fitrah beragama ini ada yang
berjalan secara alamiah (seperti contoh-contoh diatas) dan ada juga yang
mendapatkan bimbingan dari para rasul Allah SWT.
b.
Faktor lingkungan (external)
1.
Lingkungan keluarga
Keluarga merupakan lingkungan pertama dan utama bagi
anak oleh karena itu kedudukan keluarga dalam pengembangan kepribadian anak
sangatlah dominan.
Menurut Hurlock (1959 :434) keluarga merupakan “training centre” bagi penanaman nilai-nilai.pengembangan fitrah atau jiwa beragama anak, seyogyanya bersamaan dengan perkembangan kepribadianya, yaitu sejak lahir bahkan lebih dari itu sejak dalam kandungan. Pandangan ini ini di dasarkan pengamatan para ahli jiwa terhadap orang yang mengalami gangguan jiwa; ternyata mereka itu di pengaruhi oleh keadaan emosi atau sikap orang tua (terutama ibu) pada masa mereka dalam kandungan.
Menurut Hurlock (1959 :434) keluarga merupakan “training centre” bagi penanaman nilai-nilai.pengembangan fitrah atau jiwa beragama anak, seyogyanya bersamaan dengan perkembangan kepribadianya, yaitu sejak lahir bahkan lebih dari itu sejak dalam kandungan. Pandangan ini ini di dasarkan pengamatan para ahli jiwa terhadap orang yang mengalami gangguan jiwa; ternyata mereka itu di pengaruhi oleh keadaan emosi atau sikap orang tua (terutama ibu) pada masa mereka dalam kandungan.
Dalam keluarga hendaknya peran orang tua sangat
penting.ada beberapa hal yang perlu menjadi kepedulian (perhatian) orang tua
sebagai berikut:
1. Menjadi sosok yang patut di tiru,karena pada masa
anak anak ini mereka akan mengidentifikasi sosok yang mereka kenal.
2. Mebveri perlakuan yang baik,sekalipun si anak
melakukan kesalahan.
3. Orang tua hendaknya membimbing, mengajarkan atau
melatih ajaran agama terhadap anak.
2. Lingkungan
sekolah
Sekolah merupakan lembaga formal yang mempunyai
progam yang sitematik yang melaksanakan bimbingan, pengajaran dan latihan
kepada anak (siswa) agar mereka berkembang sesuai dengan yang di harapkan. Menurut
hurlock (1959 :561) pengaruh sekolah terhadap perkembangan kepribadian anak
snagat besar, karena sekolah meruapakan subtitusi dari keluarga dan guru-guru
subtitusi dari orang tua.
Dalam kaitannya dengan proses pengambanagan
keagamaanpara siswa, maka sekolah berperan penting dalam mengembangkan wawasan
pemahaman, pembiasaan mengamalkan ibadah atau akhlak melalui pelajaran agama.
Lingkungan
masyarakat.
3. Lingkungan
Masyarakat
Yang di magsud lingkungan masyarakat di sisni adalah
situasi atau kondisi interaksi sosial dan sosiokultural yang secara potensial
berpengaruh terhadap terhadap perkembangan fitrah beragama atau kesadaran
beragama individu.
Di dalam masyarakat, individu akan melakukan interaksi sisial dengan teman sebayanya atau anggota masyarakat lainya. Menurut Hurlock (1959: 436) mengemukakan bahwa “standar atau aturan gang (kelompok bermain) memberikan pengaruh kepada pandangan moral dan tingkah laku para anggotanya” Corak perilaku anak merupakan cermin dari corak atau perilaku masyarakat pada umumnya. Oleh karena itu di sini dapat di kemukakan bahwa kualitas perkembangan kesadaran beragama bagi anak sanagt bergantung pada kulaitas perilaku atau pribadi orang dewasa atau warga masyarakat.
Di dalam masyarakat, individu akan melakukan interaksi sisial dengan teman sebayanya atau anggota masyarakat lainya. Menurut Hurlock (1959: 436) mengemukakan bahwa “standar atau aturan gang (kelompok bermain) memberikan pengaruh kepada pandangan moral dan tingkah laku para anggotanya” Corak perilaku anak merupakan cermin dari corak atau perilaku masyarakat pada umumnya. Oleh karena itu di sini dapat di kemukakan bahwa kualitas perkembangan kesadaran beragama bagi anak sanagt bergantung pada kulaitas perilaku atau pribadi orang dewasa atau warga masyarakat.
Sumber : http://hikmahuda.blogspot.co.id/2014/05/perkembangan-jiwa-agama-pada-masa-anak.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar